MOTIVASI DAN KETERLIBATAN
Memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan adalah
tugas penting bagi seorang pemasar, oleh karena itu produsen harus memiliki
strategi khusus dalam strategi pemasarannya.
Motivasi berasal dari kata Latin movere
yang artinya dorangan atau menggerakkan.
Motivasi menjadi penting karena motivasi merupakan hal yang menyebabkan,
menyalurkan dan mendukung perilaku manusia.
Motivasi semakin penting agar konsumen mendapatkan tujuan yang
diinginkannya secara optimal.
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energy)
seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam
melaksanakan suatu kegiatan baik yang bersumber dari dalam diri individu itu
sendiri (motivasi intrinsic) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan
banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam
konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Kajian tentang motivasi telah sejak lama
memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer dan peneliti
terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi)
seseorang.
Perilaku yang termotivasi diprakasai oleh pengaktifan
kebutuhan atau pengenalan kebutuhan.
Kebutuhan atau motif diaktifkan ketika ada yang diinginkan atau yang
disukai. Konsumen selalu dihadapkan pada
persoalan biaya atau pengorbanan yang akan dikeluarkan dan seberapa penting
produk yang dibutuhkan dan diinginkan.
Oleh karena itu konsumen akan dihadapkan pada persoalan motivasi dan
pendorong. Motivasi konsumen adalah
keadaan didalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan.
Dinamika Proses Motivasi
Kebutuhan yang dirasakan dapat diaktifkan dengan cara
yang berbeda. Manusia juga memiliki
kapasitas untuk membayangkan konsekuensi yang diinginkan dari tindakan
tertentu. Contoh : ketika kita melewati toko yang sedang
menawarkan diskon harga, seketika itu juga kita merasakan bahwa kita membutuhkan
barang yang sedang diskon tersebut.
Kebutuhkan yang diaktifkan akhirnya menjadi dieksporesikan dalam
perilaku dan pembelian serta konsumsi dalam bentuk dua jenis manfaat yaitu
manfaat utilitarian dan manfaat hedonic.
Manfaat utilitarian, merupakan atribut produk fungsional yang objektif.
Manfaat hedonic, mencakupi respon emosional, kesenangan panca indera,
mimpi, dan pertimbangan estesisi.
Agar pemberian motivasi berjalan dengan lancar, maka
harus ada proses motivasi :
1. Tujuan, Perusahaan harus bisa
menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai.
2. Mengetahui Kepentingan, Perusahaan
harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan
perusahaan semata.
3. Komunikasi Efektif, Melakukan
komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa
yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa didapatkan.
4. Integrasi Tujuan, Proses motvasi perlu
untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen.
5.
Fasilitas,
Perusahaan memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan
jasa yang dihasilkan oleh perusahaan.
TUJUAN MOTIVASI
KONSUMEN
a. Meningkatkan
kepuasan
b. Mempertahankan
loyalitas
c. Efisiensi
d. Efektivitas
e. Menciptakan
suatu hubungan yang harmonis antara produsen dengan konsumen.
Strategi yang digunakan
untuk melacak kepuasan konsumen
1. Suara
konsumen
2. Survei
kepuasan pelanggan
3. Belanja
acak
4. Analisa
kehilangan pelanggan.
Asas Motivasi
Haruslah dapat meningkatkan produktivitas pembelian dan
memberikan kepuasan kepada konsumen.
a. Asas
Mengikutsertakan
b. Asas
Komunikasi
c. Asas
Pengakuan
d. Asas
Wewenang yang didelegasikan
e. Asas
Perhatian Timbal Balik
KETERLIBATAN
Keterlibatan
adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang
dibangkitkan oleh stimulus didalam situasi spesifik hingga jangkauan
kehadirannya, konsumen bertindak dengan sengaja untuk meminimumkan resiko dan
memaksimumkan manfaat yang diperoleh dari pembelian dan pemakaian.
Keterlibatan
mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya arah relevansi personal suatu
objek, kejadian atau aktivitas. Konsumen
yang melihat bahwa produk yang memiliki konsekuensi relevan secara pribadi
dikatakan terlibat dengan produk dan memiliki hubungan dengan produk tersebut.
Fokus
Keterlibatan
Beberapa
konsumen sangat tertarik dengan kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran
seperti mengumpulkan kupon diskon, belanja pakaian, mencari harga terendah,
atau tawar-menawar dengan penjual.
Sangatlah penting jika seorang pemasar harus mengidentifiasikan focus
keterlibatan konsumen dengan jelas. Pemasar
perlu mengetahui dengan cepat apa yang disebut sebagai releva n secara pribadi
oleh konsumen : produk/merek, objek, pperilaku, kejadian, situasi, lingkungan,
atau bahkan semua hal diatas. Karena
sebagian besar pemasar tertarik dengan keterlibatan konsumen dengan produk dan
merek.
Fakto-faktor yang
Mempengaruhi Keterlibatan
a. Relevansi-Pribadi
Instrinsik, mengacu pada pengetahuan arti akhir konsumen yang disimpan dalam
ingatan. Konsumen mendapatkan
pengetahuan arti-akhir ini melalui pengalaman masa lalu mereka terhadap suatu
produk. Pada saat menggunakan suatu
produk, konsumen belajar bahwa ciri produk tertentu memiliki konsekuensi yng
dapat membantu mencapai tujuan dan nilai yang penting.
b. Relevansi-Pribadi
Situasional, ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan sosial yang ada
disekitar kita yang dengan cepat mengaktifkan konsekuensi dan nilai ppenting,
sehingga membuat produk dan merek yang terlihat secara pribadi dan relevan.
Sumber :
http://www.psychologymania.com/2011/09/teori-teori-motivasi-motivation.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar