Pages

12 Desember 2013

Bab 10 Dinamika Kelompok dan Kelompok Rujukan

DINAMIKA KELOMPOK DAN KELOMPOK RUJUKAN


KELOMPOK RUJUKAN

Kelompok Rujukan (Reference Group) merupakan sekelompok orang yang dianggap memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi, bahkan perilaku terhadap orang lain secara langsung ataupun tidak langsung, dan dianggap sebagai pembandingan bagi seseorang  dalam membenruk nilai dan sikap umum/khusus atau pedoman khusus bagi perilaku.  Kelompok rujukan memberikan standar (norma/nilai) yang dapat menjadi perspektif penentu mengenai bagaimana seseorang berfikir atau berperilaku, dan kelompok ini berguna sebagai referensi seseorang dalam pengambilan keputusan.

KELUARGA DAN STUDI PERILAKU KONSUMEN

Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan komsumsi adalah sangat penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen.  Pentingnya keluarga karena 2 (dua) alasan :  Pertama, banyak produk dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga.  Rumah adalah contoh produk yang dibeli oleh pasangan, barang kali dengan melibatkan anak-anak, atau anggota lain dari keluarga besar. Kedua, bahkan ketika pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain dalam keluarganya.


Studi tentang keputusan kelurga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan studi tentang individu sebagai konsumen.  Alasan untuk pengabdian dalam studi pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari keluarga sebagai organisasi.  Survey dan metodologi penelitian pemasaran lain lebih mudah dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga.

VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN

Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan rumah tangga, karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga.  Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural yang paling memberi dampak pada keputudan pembelian dan yang dengan demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga, status perkawinan, kehadiran anak, dan status pekerjaan.


Keluarga sama dengan perusahaan, keluarga adalah oragnisasi yang terbentuk unutk mencapai fungsi tentu yang lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri.  Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makanan, perabot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan, dan produk lain.

KEPUTUSAN PEMBELIAN KELUARGA
      
      1.      Peranan Individu dalam Pembelian Keluarga
Keputusan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan.  Peranan ini mungkin dipegang oleh suami, istri, anak, atau anggota lain dalam rumah tangga.
a)      Penjaga Pintu (Gate Keeper)
b)      Pemberi Pengaruh (Influencer)
c)      Pengambil Keputusan (Decider)
d)      Pembeli (Buyer)
e)      Pemakai (User)
      
      2.      Perilaku Peranan (Role Behavior)
Keluarga dan kelompok lain juga memperlihatkan apa yang oleh sosioloh Talcott Parsons sebut sebagai perilaku peran instrumental dan ekspresif.  Peran Instrumental melibatkan aspek keuangan, karakter performasi, dan sifat fungsional lain seperti kondisi pembelian.

SIKLUS KEHIDUPAN KELUARGA

Salah satu cara berfikir mengenai alasan mengapa terjadi perubahan sosial dan transformasi sosial adalah menyatakan bahwa suatu masyarakat dan masing-masing bagiannya mempunyai kebutuhan untuk menyesuaikan dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik mereka, atau lebih tepatnya menyesuaikan dengan perubahan yang relevan di dalam lingkungan keluarga.

Keluarga berubah sejalan dengan perubahan jaman.  Perubahan yang diinginkan biasanya diharapkan bermuara pada kesejarhteraan dan kebahagian, namun kenyataannya sering menjadi lain.  Sayangnya, kenyataan itu sering diingkari sehingga masalah yang muncul menjadi tambah besar dari yang seharusnya.  Sejahtera dan bahagia tidak hanya sebagai tujuan keluarga, tetapi lebih luas dari itu, yaitu tujuan hidup.  Untuk mencapainya banyak upaya yang dilakukan diantaranya adalah dengan meningkatkan level pendidikan dan mendapatkan pekerjaan yang baik.  Mencapai pendidikan yang tinggi dan masuk dalam pasar kerja berarti mengubah siklus hidup dari orientasi yang tradisional ke modern.  Ini belum cukup, sebab berpendidikan dan bekerja berarti pula menunda usia kawin, terutama bagi perempuan.  Keadaan seperti ini sangat berperan dalam penurunan fertilitas yang sebagian besar Negara berkembang menjadi sasaran penting.  Artinya, ukuran keluarga menjadi lebih kecil.

Ternyata perubahan ukuran ini membawa perubahan ke berbagai aspek kehidupan keluarga antara lain, dengan rata-rata jumlah keluarga yang mengecil mengakibatkan bentuk keluarga luas (extended family) bergeser ke bentuk keluarga inti (nuclear family).  Perlu dicatat bahwa jumlah anak dalam keluarga yang mengecil sejalan dengan penurunan fertilitas bukan satu-satunya penyebab disini.  Namun implikasi dari keluarga kecil terhadap kehidupan sosial dan ekonomi cukup besar.  Dengan jumlah yang sedikit dan meningkatnya kemampuan ekonomi menyebabkan bantuan, dukungan ekonomi dan sosial seperti mengasuh anak, dari anggota keluarga luas berkurang.  Pada masa transisi seperti ini tampaknya keuntungan ekonomis lebih berpihak pada generasi muda dibanding generasi tua, serta perempuan disbanding laki-laki.  Dengan jumlah anak sedikit, rata-rata anggota keluarga yang muda mendapatkan kesempatan pendidikan yang lebih baik.  Sementara itu, kelompok usia lanjut mulai kurang diabaikan oleh generasi yang lebih muda.  Pergeseran bentuk keluarga ini jelas berdampak psikologis bagi anggota-anggotanya.  Tidak selamanya dampak tersebut negative, seperti kurang hangatnya hubungan antar anggota keluarga, tetapi juga positif seperti otonomi individu.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar