Pages

10 Oktober 2012

ekonomi koperasi


PERANAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL dan MENENGAH (KUMKM) di INDONESIA


Salah satu tujuan dari setiap negara adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya masing-masing. Berbagai cara dilakukan agar negara tersebut masuk kedalam kategori negara maju.  Di Indonesia salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya adalah dengan dikembangkannya peranan koperasi, usaha mikro dan kecil menengah (KUMKM). Dengan diintensifkannya KUMKM di Indonesia diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, melalui bertambahnya lapangan pekerjaan dan pendapatan bertambah.

KUMKM banyak memiliki nilai positif dalam kebijakan perekonomian di Indonesia, karena sifatnya merakyat dan tidak menguntungkan bagi satu pihak saja.  Berbeda halnya dengan bank konvensional yang berjamur di Indonesia yang memberikan bunga bagi setiap nasabah.  Jika diperhatikan, masyarakat Indonesia lebih mendominasi penyimpanan uang atau peminjaman uang dalam bank konvensional dibandingankan dengan koperasi.  Padahal koperasi lebih memberikan keuntungan dalam pemerataan hak pendapatan.  UKM juga memiliki nilai positif tersendiri, yaitu mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mampu mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan.

KUMKM adalah salah satu program yang telah lama dicanangkan pemerintah Indonesia untuk mengentaskan kemiskinan yang ada.   Melalui KUMK diharapkan mampu mendorong tingkat kesejahteraan bagi masyarakat dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.  Pemerintah mengkalim angka kemiskinan hingga September 2012 mencapai 11,9% dan ditargetkan bisa turun ke level 10%.  Namun itu semua akan sia-sia jika pemerintah kurang memperhatikan KUMKM yang sudah diterapkan diseluruh wilayah Indonesia.

Seharusnya pemerintah lebih menggencarkan KUMKM dalam masyarakat, supaya Indonesia mampu menjadi negara percontohan dalam sistem perekonomian yang lebih baik.  Semua itu berbanding terbalik dengan kenyataannya, media masa di Indonesia lebih di dominasi oleh iklan-iklan bank konvensional yang tersebar diseluruh pelosok negri ini.  Itu semua mencerminkan seakan-akan pemerintah kurang memperhatikan program-program yang sudah dicanangkan sebelum-sebelumnya.

Beberapa tahun lalu, mungkin ada beberapa iklan dimedia masa yang menggencarkan tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR adalah salah satu cara pembinaan dan pemberdayaan KUMKM di Indonesia.  Tapi belakangan ini jarang sekali terdengar gaungnya tentang KUR ini.  Selain KUR pemerintah juga memiliki banyak program untuk memberdayakan KUMKM ini salah satu contohnya adalah Lembaga Pengelola dana Bergulir (LPDB).

Kredit Usaha Rakyat mungkin adalah salah satu cara agar KUMKM dapat berjalan secara maksimal dan mampu memotivasi setiap pelaku usaha agar menjalankan usahanya lebih giat lagi.  Tapi kenyataannya, Kredit Usaha Rakyat ini pun tak luput dari ketidaksempurnaan.  Masyarakat untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat ini harus memenuhi persyaratan yang tidak mudah, banyak masyarakat mengurungkan niatnya karena kesimpangsiuran persyaratan yang harus dipenuhi.  Persyaratan yang berbeda antara bank-bank penyalur KUR juga dirasakan sebagai kesulitan para pelaku usaha untuk mendapatkan dana KUR.  Kesulitan untuk mengakses dana KUR ini juga dirasakan oleh kaum perempuan dan masyarakat adat.

Kesulitan akses ini dapat menjadi hambatan bagi pemerintah untuk melaksanakan program KUMKM.  Pemerintah seharusnya lebih fleksibel dalam menyalurkan dana KUR untuk mendapatkan para wirausahawan sukses yang ada Indonesia.  Pemerintah seharusnya lebih mendukung semua program yang telah dicanangkan dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang mampu menunjang semua kegiatan usaha rakyatnya.  Selain itu juga pemerintah harus lebih memberikan penyuluhan dan pembinaan tentang program-program yang mampu menjadi hal positif dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara intensif dan berkesinambungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar