PERANAN
KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL dan MENENGAH (KUMKM) di INDONESIA
Salah satu tujuan dari setiap negara
adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi negaranya masing-masing. Berbagai cara
dilakukan agar negara tersebut masuk kedalam kategori negara maju. Di Indonesia salah satu cara untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonominya adalah dengan dikembangkannya peranan
koperasi, usaha mikro dan kecil menengah (KUMKM). Dengan diintensifkannya KUMKM
di Indonesia diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, melalui
bertambahnya lapangan pekerjaan dan pendapatan bertambah.
KUMKM banyak memiliki nilai positif
dalam kebijakan perekonomian di Indonesia, karena sifatnya merakyat dan tidak
menguntungkan bagi satu pihak saja.
Berbeda halnya dengan bank konvensional yang berjamur di Indonesia yang
memberikan bunga bagi setiap nasabah.
Jika diperhatikan, masyarakat Indonesia lebih mendominasi penyimpanan
uang atau peminjaman uang dalam bank konvensional dibandingankan dengan
koperasi. Padahal koperasi lebih
memberikan keuntungan dalam pemerataan hak pendapatan. UKM juga memiliki nilai positif tersendiri,
yaitu mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mampu mengurangi tingkat
pengangguran dan kemiskinan.
KUMKM adalah salah satu program yang
telah lama dicanangkan pemerintah Indonesia untuk mengentaskan kemiskinan yang
ada. Melalui KUMK diharapkan mampu mendorong
tingkat kesejahteraan bagi masyarakat dan pelaku usaha mikro, kecil dan
menengah. Pemerintah mengkalim angka
kemiskinan hingga September 2012 mencapai 11,9% dan ditargetkan bisa turun ke
level 10%. Namun itu semua akan sia-sia
jika pemerintah kurang memperhatikan KUMKM yang sudah diterapkan diseluruh
wilayah Indonesia.
Seharusnya pemerintah lebih
menggencarkan KUMKM dalam masyarakat, supaya Indonesia mampu menjadi negara
percontohan dalam sistem perekonomian yang lebih baik. Semua itu berbanding terbalik dengan
kenyataannya, media masa di Indonesia lebih di dominasi oleh iklan-iklan bank
konvensional yang tersebar diseluruh pelosok negri ini. Itu semua mencerminkan seakan-akan pemerintah
kurang memperhatikan program-program yang sudah dicanangkan sebelum-sebelumnya.
Beberapa tahun lalu, mungkin ada
beberapa iklan dimedia masa yang menggencarkan tentang Kredit Usaha Rakyat
(KUR). KUR adalah salah satu cara pembinaan dan pemberdayaan KUMKM di
Indonesia. Tapi belakangan ini jarang
sekali terdengar gaungnya tentang KUR ini.
Selain KUR pemerintah juga memiliki banyak program untuk memberdayakan
KUMKM ini salah satu contohnya adalah Lembaga Pengelola dana Bergulir (LPDB).
Kredit Usaha Rakyat mungkin adalah
salah satu cara agar KUMKM dapat berjalan secara maksimal dan mampu memotivasi
setiap pelaku usaha agar menjalankan usahanya lebih giat lagi. Tapi kenyataannya, Kredit Usaha Rakyat ini
pun tak luput dari ketidaksempurnaan.
Masyarakat untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat ini harus memenuhi
persyaratan yang tidak mudah, banyak masyarakat mengurungkan niatnya karena kesimpangsiuran
persyaratan yang harus dipenuhi.
Persyaratan yang berbeda antara bank-bank penyalur KUR juga dirasakan
sebagai kesulitan para pelaku usaha untuk mendapatkan dana KUR. Kesulitan untuk mengakses dana KUR ini juga
dirasakan oleh kaum perempuan dan masyarakat adat.
Kesulitan akses ini dapat menjadi
hambatan bagi pemerintah untuk melaksanakan program KUMKM. Pemerintah seharusnya lebih fleksibel dalam
menyalurkan dana KUR untuk mendapatkan para wirausahawan sukses yang ada
Indonesia. Pemerintah seharusnya lebih mendukung
semua program yang telah dicanangkan dengan memberikan fasilitas-fasilitas yang
mampu menunjang semua kegiatan usaha rakyatnya.
Selain itu juga pemerintah harus lebih memberikan penyuluhan dan
pembinaan tentang program-program yang mampu menjadi hal positif dalam
pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara intensif dan berkesinambungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar