Pages

8 Januari 2014

Bab 13 Penyebaran Inovasi

PENYEBARAN INOVASI

Difusi atau yang disebut sebagai penyebaran itu sendiri merupakan proses komunikasi inovasi antar warga masyarakat (anggota system sosial) dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu.  Ciri bahwa difusi inovasi berhasil adalah adanya perubahan perilaku, komunikasi merupakan alat utama untuk mempengaruhi perubahan perilaku.  Proses komunikasi meliputi empat dimensi ialah : isi, suasana, ciri-ciri jaringan, dan arah.

Elemen Dasar dalam Proses Penyebaran
Dari pengertian tersebut dapat kita jabarkan bahwa terdapat elemen-elemen difusi antara lain adalah :

      1.       Inovasi
Inovasi merupakan suatu ide, barang, kejadian, metode, yang diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu berupa suatu hasil invensi atau diskoveri, yang diadakan untuk mencapai tujuan tertentu (Ibrahim, 1988;40).  Menurut Rogers (1983), ada lima karakteristik inovasi berikut yang mempengaruhi tingkat kecepatan penerimaan inovasi :
a.       Keuntungan (advantage) :  tingkat kemanfaatan/keuntungan bagi penerima inovasi.
b.      Kompabilitas :  tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai, pengalaman, dan kebutuhan penerima.
c.       Kompleksitas  :  tingkat kesukaran dalam memahami dan menggunakan inovasi.
d.      Keterujian (trialability)  :  dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi.
e.      Keteramatan (observability)  :  mudah/tidaknya hasil inovasi diamati.

      2.       Komunikasi dengan Saluran tertentu
Difusi merupakan salah satu tipe komunikasi yang menjadikan inovasi sebagai bahan yang dikomunikasikan.  Komunikasi adalah suatu proses yang dinamis dimana seseorang secara sadar atau tidak sadar mempengaruhi orang lain melalui alat-alat (benda) atau alat perantara yang dipakai melalui simbol-simbol (Darmawan, 1992;2).  Dalam komunikasi terdapat alat atau perantara penyampai informasi, begitupun dalam difusi, sehingga elemen penting dalam sebuah difusi inovasi adalah adanya komunikasi dengan saluran tertentu.  Kegiatan komunikasi dalam proses difusi mencakup : 1) suatu inovasi, 2) individu atau kelompok yang telah mengetahui atau berpengalaman dengan inovasi, 3) individu atau kelompok lain yang belum mengenal inovasi, dan 4) saluran komunikasi yang menghubungkan kedua pihak yang berkomunikasi.


Adapun yang dimaksud dengan saluran komunikasi merupakan instrument, alat atau sarana untuk menyampaikan suatu informasi dari satu pihak ke pihak lainnya.  Penggunaan saluran komunikasi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi kedua pihak yang berkomunikasi, dan pemilihan sarana komunikasi in sangat mempengaruhi efektifitas suatu proses komunikasi.

      3.       Tingkat Adopsi
Dalam tahap ini masyarakat mulai menggunakan inovasi yang mereka pelajari.  Diadopsi atau tidaknya sebuah inovasi oleh masyarakat ditentukan juga oleh beberapa faktor.  Riset membuktikan bahwa semakin besar keuntungan yang didapat, semakin tinggi dorongan untuk mengadopsi perilaku tertentu.  Adopsi inovasi juga dipengaruhi oleh kayakinan terhadap kemampuan seseorang.  Sebelum seseorang memutuskan untuk mencoba hal baru, orang tersebut biasanya betanya pada diri mereka sendiri apakah mereka mampu melakukannya.  Jika seseorang merasai mereka bisa melakukannya, maka mereka akan cenderung mengadopsi inovasi tersebut.

      4.       Pengembangan Jaringan Sosial
Seseorang yang telah mengadopsi sebuah inovasi akan meyebarkan inovasi tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya, sehingga sebuah inovasi bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat.  Difusi sebuah inovasi tidak lepas dari prsoes penyampaian dari satu individu ke individu lain melalui hubungan sosial yang mereka miliki.  Riset menunjukkan bahwa sebuah kelompok yang solid dan dekat satu sama lain mengadopsi inovasi melalui kelompoknya.  Dalam proses adopsi inovasi, komunikasi melalui saluran media massa lebih cepat menyadarkan masyarakat mengenai penyebaran inovasi baru disbanding saluran komunikasi interpersonal.

Karakteristik yang Dihubungkan dengan Produk Baru
Berbagai komunikasi pemasaran memainkan peran utama dalam mempengaruhi lima karakteristik yang berhubungan dengan inovasi (innovation related), yang menunjang sikap konsumen terhadap produk-produk baru dan karena itu, mereka kemungkinan akan mengadopsi produk-produk yang inovatif :

      1.       Keunggulan-Keunggulan Relatif
Suatu tingkat dimana inovasi produk diterima sebaik berbagai alternative produk yang telah ada, disebut keunggulan relative.  Keunggulan relative (relative advantage) adalah suatu fungsi dimana seseorang mempersepsikan suatu produk baru lebih baik dibanding berbagai penawaran yang kompetitif, juga produk tersebut seseungguhnya lebih baik bila dibandingkan dari sisi standar-standar obyektif.

      2.       Kecocokan
Suatu derajat dimana inovasi diterima seseorang ke dalam caranya melakukan berbagai hal, disebut kecocokan (compability).  Sebuah produk baru mencapai kecocokan ketika dapat menyamai berbagai kebutuhan, nilai-nilai personal, keyakinan, serta pengalaman masa lalu konsumen.  Makin besar kecocokannya, makin cepat laju adopsi produk baru tersebut.  Berbagai inovasi yang cocok dengan situasi keberadaan seseorang akan lebih sedikit.

      3.       Kompleksitas

      4.       Bisa diuji Coba

      5.       Bisa diobservasi

Adopsi dan Saluran Komunikasi dalam Proses Difusi
Rogers dan sejumlah ilmuwan komunikasi lainnya mengidentifikasi 5 kategori pengguna inovasi :

      a.       Inovator, adalah kelompok orang yang berani dan siap untuk mencoba hal-hal baru.  Hubungan sosial mereka cenderung lebih erat disbanding kelompok sosial lainnya.  Orang-orang seperti ini lebih dapat membentuk komunikasi yang baik meskipun terdapat arak geografis.  Biasanya orang-orang ini adalah mereka yang memiliki gaya hidup dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman atau relasi.

      b.      Pengguna Awal, kelompok ini lebih local disbanding kelompok innovator.  Kategori adopter seperti ini menghasilkan lebih banyak opini dibanding kategori lainnya, serta selalu mencari informasi tentang inovasi.  Merka dalam kategori ini sangat disegani dan dihormati oleh kelompoknya karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk mencoba inovasi baru.

      c.       Mayoritas Awal, kategori pengadopsi seperti ini merupakan mereka yang tidak mau menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah inovasi.  Sebaliknya, mereka akan dengan berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama.  Orang-orang seperti ini menjalankan fungsi penting dalam melegitimasi sebuah inovasi, atau menunjukkan kepada seluruh komunitas bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup manfaat.

      d.      Mayoritas Akhir, kelompok yang ini lebih berhati-hati mengenai fungsi sebuah inovasi.  Mereka menunggu hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka mengambil keputusan.  Terkadang, tekanan dari kelompoknyabisa memotivasi mereka.  Dalam kasus lain, kepentingan ekonomi mendorong mereka untuk mengadopsi inovasi.

      e.      Laggard, kelompok ini merupakan orang yang terakhir melakukan adopsi inovasi.  Mereka bersifat lebih tradisional dan segan untuk mencoba hal-hal baru.  Kelompok ini biasanya lebih suka bergaul deng orang-orang yang memiliki pemikiran sama dengan mereka.  Sekalinya  sekelompok laggard mengadopsi inovasi baru, kebanyakan orang justru sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap mereka ketinggalan zaman.


Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar