PENYEBARAN INOVASI
Difusi atau yang disebut sebagai penyebaran itu sendiri
merupakan proses komunikasi inovasi antar warga masyarakat (anggota system sosial)
dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. Ciri bahwa difusi inovasi berhasil adalah
adanya perubahan perilaku, komunikasi merupakan alat utama untuk mempengaruhi
perubahan perilaku. Proses komunikasi
meliputi empat dimensi ialah : isi, suasana, ciri-ciri jaringan, dan arah.
Elemen Dasar dalam
Proses Penyebaran
Dari pengertian tersebut dapat kita jabarkan bahwa terdapat
elemen-elemen difusi antara lain adalah :
1.
Inovasi
Inovasi merupakan suatu ide, barang,
kejadian, metode, yang diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang, baik itu berupa suatu hasil invensi atau diskoveri, yang
diadakan untuk mencapai tujuan tertentu (Ibrahim, 1988;40). Menurut Rogers (1983), ada lima karakteristik
inovasi berikut yang mempengaruhi tingkat kecepatan penerimaan inovasi :
a.
Keuntungan (advantage) : tingkat kemanfaatan/keuntungan bagi penerima
inovasi.
b.
Kompabilitas :
tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai, pengalaman, dan kebutuhan
penerima.
c.
Kompleksitas
: tingkat kesukaran dalam
memahami dan menggunakan inovasi.
d.
Keterujian (trialability) :
dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi.
e.
Keteramatan (observability) :
mudah/tidaknya hasil inovasi diamati.
2.
Komunikasi dengan Saluran tertentu
Difusi merupakan salah satu tipe komunikasi
yang menjadikan inovasi sebagai bahan yang dikomunikasikan. Komunikasi adalah suatu proses yang dinamis
dimana seseorang secara sadar atau tidak sadar mempengaruhi orang lain melalui
alat-alat (benda) atau alat perantara yang dipakai melalui simbol-simbol (Darmawan,
1992;2). Dalam komunikasi terdapat alat
atau perantara penyampai informasi, begitupun dalam difusi, sehingga elemen
penting dalam sebuah difusi inovasi adalah adanya komunikasi dengan saluran
tertentu. Kegiatan komunikasi dalam
proses difusi mencakup : 1) suatu inovasi, 2) individu atau kelompok yang telah
mengetahui atau berpengalaman dengan inovasi, 3) individu atau kelompok lain
yang belum mengenal inovasi, dan 4) saluran komunikasi yang menghubungkan kedua
pihak yang berkomunikasi.
Adapun yang dimaksud dengan saluran
komunikasi merupakan instrument, alat atau sarana untuk menyampaikan suatu
informasi dari satu pihak ke pihak lainnya.
Penggunaan saluran komunikasi ini sangat dipengaruhi oleh kondisi kedua
pihak yang berkomunikasi, dan pemilihan sarana komunikasi in sangat
mempengaruhi efektifitas suatu proses komunikasi.
3.
Tingkat Adopsi
Dalam tahap ini masyarakat mulai
menggunakan inovasi yang mereka pelajari.
Diadopsi atau tidaknya sebuah inovasi oleh masyarakat ditentukan juga
oleh beberapa faktor. Riset membuktikan
bahwa semakin besar keuntungan yang didapat, semakin tinggi dorongan untuk
mengadopsi perilaku tertentu. Adopsi
inovasi juga dipengaruhi oleh kayakinan terhadap kemampuan seseorang. Sebelum seseorang memutuskan untuk mencoba
hal baru, orang tersebut biasanya betanya pada diri mereka sendiri apakah
mereka mampu melakukannya. Jika
seseorang merasai mereka bisa melakukannya, maka mereka akan cenderung
mengadopsi inovasi tersebut.
4.
Pengembangan Jaringan Sosial
Seseorang yang telah mengadopsi sebuah
inovasi akan meyebarkan inovasi tersebut kepada jaringan sosial di sekitarnya,
sehingga sebuah inovasi bisa secara luas diadopsi oleh masyarakat. Difusi sebuah inovasi tidak lepas dari prsoes
penyampaian dari satu individu ke individu lain melalui hubungan sosial yang
mereka miliki. Riset menunjukkan bahwa
sebuah kelompok yang solid dan dekat satu sama lain mengadopsi inovasi melalui
kelompoknya. Dalam proses adopsi
inovasi, komunikasi melalui saluran media massa lebih cepat menyadarkan
masyarakat mengenai penyebaran inovasi baru disbanding saluran komunikasi
interpersonal.
Karakteristik yang
Dihubungkan dengan Produk Baru
Berbagai komunikasi pemasaran memainkan peran utama dalam
mempengaruhi lima karakteristik yang berhubungan dengan inovasi (innovation
related), yang menunjang sikap konsumen terhadap produk-produk baru dan karena itu,
mereka kemungkinan akan mengadopsi produk-produk yang inovatif :
1.
Keunggulan-Keunggulan Relatif
Suatu tingkat dimana inovasi produk
diterima sebaik berbagai alternative produk yang telah ada, disebut keunggulan relative. Keunggulan relative (relative advantage)
adalah suatu fungsi dimana seseorang mempersepsikan suatu produk baru lebih
baik dibanding berbagai penawaran yang kompetitif, juga produk tersebut
seseungguhnya lebih baik bila dibandingkan dari sisi standar-standar obyektif.
2.
Kecocokan
Suatu derajat dimana inovasi diterima
seseorang ke dalam caranya melakukan berbagai hal, disebut kecocokan
(compability). Sebuah produk baru
mencapai kecocokan ketika dapat menyamai berbagai kebutuhan, nilai-nilai
personal, keyakinan, serta pengalaman masa lalu konsumen. Makin besar kecocokannya, makin cepat laju
adopsi produk baru tersebut. Berbagai inovasi
yang cocok dengan situasi keberadaan seseorang akan lebih sedikit.
3.
Kompleksitas
4.
Bisa diuji Coba
5.
Bisa diobservasi
Adopsi dan Saluran
Komunikasi dalam Proses Difusi
Rogers dan sejumlah ilmuwan komunikasi lainnya
mengidentifikasi 5 kategori pengguna inovasi :
a.
Inovator, adalah kelompok orang yang berani dan
siap untuk mencoba hal-hal baru. Hubungan
sosial mereka cenderung lebih erat disbanding kelompok sosial lainnya. Orang-orang seperti ini lebih dapat membentuk
komunikasi yang baik meskipun terdapat arak geografis. Biasanya orang-orang ini adalah mereka yang
memiliki gaya hidup dinamis di perkotaan yang memiliki banyak teman atau
relasi.
b.
Pengguna Awal, kelompok ini lebih local disbanding
kelompok innovator. Kategori adopter
seperti ini menghasilkan lebih banyak opini dibanding kategori lainnya, serta
selalu mencari informasi tentang inovasi.
Merka dalam kategori ini sangat disegani dan dihormati oleh kelompoknya
karena kesuksesan mereka dan keinginannya untuk mencoba inovasi baru.
c.
Mayoritas Awal, kategori pengadopsi seperti ini
merupakan mereka yang tidak mau menjadi kelompok pertama yang mengadopsi sebuah
inovasi. Sebaliknya, mereka akan dengan
berkompromi secara hati-hati sebelum membuat keputusan dalam mengadopsi
inovasi, bahkan bisa dalam kurun waktu yang lama. Orang-orang seperti ini menjalankan fungsi
penting dalam melegitimasi sebuah inovasi, atau menunjukkan kepada seluruh
komunitas bahwa sebuah inovasi layak digunakan atau cukup manfaat.
d.
Mayoritas Akhir, kelompok yang ini lebih berhati-hati
mengenai fungsi sebuah inovasi. Mereka menunggu
hingga kebanyakan orang telah mencoba dan mengadopsi inovasi sebelum mereka
mengambil keputusan. Terkadang, tekanan
dari kelompoknyabisa memotivasi mereka. Dalam
kasus lain, kepentingan ekonomi mendorong mereka untuk mengadopsi inovasi.
e.
Laggard, kelompok ini merupakan orang yang
terakhir melakukan adopsi inovasi. Mereka
bersifat lebih tradisional dan segan untuk mencoba hal-hal baru. Kelompok ini biasanya lebih suka bergaul deng
orang-orang yang memiliki pemikiran sama dengan mereka. Sekalinya sekelompok laggard mengadopsi inovasi baru,
kebanyakan orang justru sudah jauh mengadopsi inovasi lainnya, dan menganggap
mereka ketinggalan zaman.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar