Pages

30 Maret 2014

Metode Penelitian Ilmiah untuk Menjawab Pertanyaan Ilmiah

PEMAKAIAN METODE ILMIAH UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN ILMIAH


Metode Ilmiah merupakan teknik merumuskan pertanyaan dan menjawab pertanyaan melalui kegiatan observasi.  Cara kerja ilmuawan dengan menerapkan langkah-langkah metode ilmiah dikenal dengan kerja ilmiah.  Keterampilan kerja ilmiah yang harus dimilki seorang peneliti adalah :
1.     Mampu melakukan pengamatan.
2.     Mampu mengelompokkan objek-objek yang diteliti (klasifikasi).

Banyak pertanyaan yang diajukan tidak jelas dan tidak layak sebagai pertanyaan penelitian.  Terlalu memberi kesan remeh dan tidak menarik untuk membacanya.  Walaupun sangat menarik tema atau topic yang akan diteliti, tetapi jika pertanyaannya tidak dirumuskan dengan baik, penelitian tersebut tidak menarik minat orang untuk membacanya.  Jika hal ini terjadi hasil penelitian tidak banyak memberikan manfaat karena tidak dibaca orang.  Padahal salah satu syarat penelitian yang baik adalah memberikan manfaat, baik secara teoritik maupun praktisi.

Kemampuan dalam mengajukkan pertanyaan sangat membantu dalam kerja ilmiah yaitu merumuskan masalah.  Pertanyaan adalah sebuah kalimat interogatif yang membutuhkan jawaban, sedangkan bertanya adalah kegiatan untuk meminta keterangan atau penjelasan tentang sesuatu atau merupakan salah satu usaha untuk tahu tentang sesuatu.
                           
Ada beberapa tipe pertanyaan dilihat dari sisi sifatnya yaitu pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup.  Pertanyaan terbuka apabila pertanyaan tersebut menuntut berbagai alternative jawaban dan jawabannya bersifar divergen.  Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang menuntut jawaban tunggal dan jawabannya bersifat konvergen.

Pertanyaan menurut Bloom (Taksonomi Bloom) :
1.    Pertanyaan pengetahuan, contoh : Apa yang diperlukan agar tanaman tumbuh dengan baik?
2.     Pertanyaan pemahaman, contoh : Apa yang dimaksud dengan populasi ?
3.     Pertanyaan sintesis, contoh :  Apa saja faktor yang dapat mempercepat erosi ?
4.     Pertanyaan aplikatif/penerapan, contoh :  Usaha apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah penularan flu burung ?
5.     Pertanyaan analisis, contoh : Perhatikan bagan rantai makanan pada ekosistem sawah berikut.  Apa yang terjadi apabila populasi tikus punah ?
6.  Pertanyaan evalusai, contoh :  Mana yang lebih menguntungkan, menanam dengan system monokultur atau system tumpang sari ?

Dalam kegiatan ilmiah, ada empat macam pertanyaan yang perlu dikembangkan, yaitu :
a.     Pertanyaan untuk mengungkap fakta,
b.     Pertanyaan tentang prosedur,
c.      Pertanyaan tentang penggunaan alat dan bahan,
d.     Pertanyaan untuk merancang suatu kegiatan.

Syarat Pertanyaan Penelitian
Pada hakikatnya pertanyaan penelitian dirumuskan dengan melihat kesenjangan yang terjadi antara :
1.  Apa yang seharusnya terjadi (prescriptive) dan yang sebenarnya terjadi (descriptive).
2.  Apa yang diperlukan (what is needed) dan apa yang tersedia (what is available).
3.  Apa yang diharapkan (what is expected) dan apa yang dicapai (what is achieved).

Pertanyaan penelitian selalu diawali dengan munculnya masalah yang sering disebut sebagai fenomena atau gejala tertentu.  Tetapi tidak semua masalah bisa diajukan sebagai masalah penelitian.  Ada syarat tertentu yang harus dipenuhi agar bisa diangkat sebagai masalah penelitian.  Berdasarkan kajian referensi buku-buku metodologi penelitian, setidaknya terdapat tujuh syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
a.     Tersedia data atau informasi untuk menjawabnya.
b. Data atau informasi tersebut diperoleh melalui metode ilmiah, seperti wawancara, observasi, kuesioner, dokumentasi, partisipasi, dan evaluasi/tes.
c. Memenuhi persyaratan orisinalitas diketahui melalui pemetaan penelitian terdahulu (state of the arts).
d. Memberikan sumbangan teoritik yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
e.     Menyangkut isu kontroversial dan unik yang sedang hangat terjadi.
f. Masalah tersebut memerlukan jawaban serta pemecahan segera tetapi jawabannya belum diketahui masyarakat luas.
g.   Masalah itu diajukan dalam batas minat (bidang studi) dan kemampuan peneliti.

Ciri Masalah Penelitian yang Baik
1.     Memiliki nilai kebaruan (novelty).
2.     Jawabannya penting untuk diketahui masyarakat luas.
3.     Memiliki nilai guna atau manfaat.
4.     Fisibel, artinya terjangkau dari sisi perolehan data, biaya, waktu, dan kualifikasi peneliti.
5. Tidak bertentangan dengan norma atau nilai yang ada di tempat penelitian dilakukan.

Daftar Pustaka :
-  Balunx, Heri. 2011. “Metode Ilmiah”. Dalam http://heribalunx.blogspot.com/2011/11/ipa-smk-kelas-x.html .
-          
                    Rahadjo, Mudjia. 2011. “Merumuskan Pertanyaan Penelitian (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian Program S2 MPI)”. Dalam http://mudjiarahardjo.uin-malang.ac.id/materi-kuliah/283-merumuskan-pertanyaan-penelitian.html .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar