Pages

10 Oktober 2014

BAB 4a Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM PEMBELIAN

Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi salah satu aktivitas dalam proses pengambilan keputusan konsumen, memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian konsumen.  Saat konsumen melakukan aktivitas ini, mereka sedang mempertimbangkan atribut-atribut yang terdapat pada suatu produk dan menilai atribut mana yang lebih penting untuknya yan ia gunakan sebagai dasar keputusan memilih produk (Kotler, 2005).

Penentuan Alternatif Pilihan
Kriteria evalusai berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan.  Kriteria alternatif dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya dalam membeli motor seorang konsumen mungkin mempertimbangkan kriteria, keselamatan, kenyamanan, harga, merek, negara asal dan jugaspek hedonik seperti prestise, kebahagiaan, kesenangan dan sebagainya.

Beberapa kriteria evaluasi yang umum adalah :
     a.      Harga, menentukan pemilihan alternatif.  Konsumen cenderung akan memilih harga yang murah untuk suatu produk yang ia tahu spesifikasinya.  Namun jika konsumen tidak bisa mengevaluasi kualitas produk maka harga merupakan indikator kualitas.  Oleh karena itu strategi harga hendaknya di sesuaikan dengan karakteristik produk.

     b.      Nama merek, merek terbukti menjadi determinan dalam setiap pembelian.  Nampaknya merek merupakan pengganti dari mutu dan spesifikasi produk.  Ketika konsumen sulit menilai kriteria kualitas produk kepercayaan pada merek lama yang sudah memiliki reputasi sangat baik dapat mengurangi resiko kesalahan dalam pembelian.

     c.       Negara Asal, negara asal dimana produk dihasilkan menjadi pertimbangan penting dikalangan konsumen negara asal sering mencitrakan kualitas produk.  Konsumen mungkin sudah tidak meragukan lagi kualitas produk elektronik dari Jepang atau untuk konsumen jam tangan konsumen sudah tidak merasa ragu lagi jika jam tangan tersebut buatan Swiss yang memang handal dalam hal demikian.

    d.      Atribut yang Mencolok (Salient), mencerminkan ide bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda dengan pengaruhnya untuk konsumen yang berbeda dan juga produk yang berbeda.  Pada suatu produk mungkin seorang konsumen mempertimbangkan bahwa harga adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk lain.  Atribut yang mencolok (salient) yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut sebagai atribut determinan.

      e.      Model, banyak dari konsumen terutama wanita yang tertarik dengan penampilan atau model suatu produk yang di inginkannya.  Contoh case handphone, banyak wanita yang lebih memilih tampilan atau bentuk lucu dibandingkan melihat fungsi dan kegunaan.

     f.        Kualitas, tidak sedikit dari para konsumen yang melihat kualitas produk yang mereka inginkan.

Menaksir Alternatif Pilihan
Tahap dari proses keputusan membeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam proses perangkat pilihan.  Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen.
   ·         Pertama, kita menganggap bahawa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk.
    ·         Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuhan dan keinginan unik masing-masing.
   ·         Ketiga, konsumen mungkin akan mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai dimana posisi setiap merek pada setiap atribut.
   ·         Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda.
   ·         Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi.  Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian.

Bagaimana konsumen mengevaluasi alternatif barang yang akan dibeli tergantung pada masing-masing individu dan situasi membeli spesifik.  Dalam beberapa keadaan, konsumen menggunakan perhitungan dengan cermat dan pemikiran logis.  Pada waktu lain, konsumen yang sama hanya sedikit mengevaluasi atau tidak sama sekali, mereka membeli berdasarkan dorongan sesaat atau tergantung pada intuisi.  Kadang-kadang konsumen mengambil keputusan membeli sendiri, kadang-kadang mereka bertanya pada teman, petunjuk bagi konsumen atau wiraniaga untuk memberi saran pembelian.
Pemasar harus mempelajari pembeli untuk mengetahui bagaimana sebenarnya mereka mengevaluasi alternatif merek.  Bila mereka mengetahui proses evaluasi apa yang terjadi, pemasar dapat membuat langkah-langkah untuk mempengaruhi keputusan membeli.

Menyeleksi Aturan Pengambilan Keputusan
Setelah konsumen menerima pengaruh dalam kehidupannya maka mereka sampai pada keputusan membeli atau menolak produk.  Pemasar dianggap berhasil kalau pengaruh-pengaruh yang diberikannya menghasilkan pembelian dan atau di konsumsi oleh konsumen.  Keputusan konsumen, tingkatan-tingkatan dalam pengambilan keputusan, serta pengambilan keputusan dari sudut pandang yang berbeda bukan hanya untuk menyangkut keputusan untuk membeli, melainkan untuk disimpan dan dimiliki oleh konsumen.

Sumber      :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar