Copyright © CORETAN PENA
Design by Dzignine
28 Mei 2012

my life`s


KARUNIA-MU

Pernah tidak terlintas dalam benak hati kecilmu, seandainya saat ini kamu tidak dapat menikmati apa yang biasanya sering kamu dapatkan sehari-harinya?.  Jika belum, maka saya akan memberikan contoh betapa sangat berkecukupannya kita hari ini.  Saya mengambil contoh dari apa yang pernah saya alami, saya mengambilnya sebagai pelajaran dalam hidup saya.

Dulu saya adalah anak sederhana seperti halnya anak pada umumnya, kehidupan saya bisa dibilang cukup, tidak kurang dan tidak lebih.  Dahulu saya tidak pernah memikirkan apa yang akan saya makan esok hari atau apa yang akan saya nikmati dikemudian hari, karena saya berfikir, apa yang saya inginkan kebanyakkan dapat saya wujudkan walaupun harus menunggu beberapa saat.  Namun semua itu berubah 180 derajat, ketika kedua orangtua saya secara bersamaan harus diPHK atau pemutusan hubungan kerja.  Saat itu memang saya masih sangat belia, namun saya dapat merasakan betapa sulitnya hidup.  Betapa kerasnya kehidupan ini sampai saya pernah berfikir apa saya harus berhenti dari sekolah saya untuk membantu kedua orang tua saya.

Setiap hari saya merenung, apa jadinya saya saat dewasa nanti?.  Semua itu masih terngiang jelas dalam pikiran saya sampai saat ini.  Terkadang saya menangis diam-diam tanpa sepengetahuan orang rumah, betapa berbedanya kehidupan saya saat itu, seandainya saya punya kemampuan untuk kembali kewaktu lampau, pasti saat itu juga saya melakukkan hal tersebut.  Namun saya pun sadar, harus mensyukuri segalanya yang telah ALLAH berikan kepada kami.  Walaupun saat itu kami harus makan dengan nasi dan 2 butir telur yang harus dibagi 4 orang, atau nasi dengan 2 bungkus mie yang juga harus dibagi 4 orang, bahkan terkadang saya melihat orang tua saya lebih memilih untuk tidak ikut makan bersama kami.
Tapi semua itu menjadi pacuan kami untuk dapat tetap bertahan hidup, bahkan harus lebih baik lagi dari saat itu.  Kini hidup kami memang sudah lebih baik, kami selalu mengingat saat-saat sulit yang pernah kami lewati.  Saat dimana saya tak mampu berkata, saya bahagia.  Saat dimana titik awal kehidupan kami kembali.  Saat dimana tangisan selalu hadir dalam hari-hari saya.

Tapi itu semua menjadi pacuan dalam hidup saya, masih banyak orang yang kesulitan hanya untuk sekedar mengisi kosongnya perut mereka.  Saya pun seharusnya bersyukur masih diberikan hidup sampai saat ini.  Saya selalu mengingat perkataan para ustad ataupun ulama-ulama besar, HIDUP INI ADALAH UJIAN, JIKA KITA MAMPU MENGHADAPI DAN MELEWATI ITU SEMUA PASTI ALLAH AKAN MENAIKKAN DERAJAT ORANG TERSEBUT.   Kehidupan saya waktu itu memang sangat tidak menyenangkan, tapi saya terus berjuang untuk hidup saya miliki hari ini.  Hidup tidak selamanya bahagia, pasti ada lubang dan kerikil tajam menghadang, tapi tugas kita adalah bagaimana caranya membuat hidup kita bahagi. :D