Copyright © CORETAN PENA
Design by Dzignine
20 Mei 2015

Tugas Softskil 4 Bahasa Inggris Bisnis 2

CAUSATIVE VERB

Pengertian Causative Verb
Causative Verb adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan bahwa “subject” tidak bertanggungjawab langsung terhadap aksi yang terjadi melainkan seseorang atau sesuatu yang lain yang melakukan aksi tersebut.  Pengertian termudahnya causative verb adalah kata kerja yang digunakan untuk memerintahkan orang lain.  Memerintah orang lain biasanya menggunakan kata order/command (memerintahkan), tetapi dalam causative verb menggunakan kata kerja Get yang umumnya diartikan mendapatkan, Have yang biasa diartikan memiliki/telah, dan Make yang biasa diartikan membuat.

Fungsi dan Rumus Causative Verb
Kalimat causative verb terbagi menjadi 2 macam, yaitu active dan passive causative.  Pada kalimat active causative verb, agent/person (yang mengerjakan aksi) diketahui.  Sedangkan pada passive causative verb, agent/person biasanya tidak disebutkan.
Pada dasarnya ada empat kata kerja causative verb yang sering digunakan, yaitu Have, Get, Let, dan Make.

      1.      HAVE
Fungsinya menginginkan seseorang mengerjakan sesuatu untuk subjek.

Rumus  :
·         Active Causative Verb

S + (Have/Had) + Agent + Action Verb (bare infinitive) + Object

Contoh  :
I had my brother take that ball.

·         Passive Causative Verb

S + (Have/Had) + Object + Action Verb/Verb III

Contoh  :
I had my motorcycle cleaned yesterday.

      2.      GET
Fungsinya hampir sama dengan have namun dengan struktur kalimat yang berbeda.

Rumus  :
ð  Active Causative Verb

S + (Got/Get) + Agent + Action Verb (to infinitive)

Contoh  :
He got his sister to buy his a basketball.

ð  Passive Causative Verb

S + Got + Object + Action Verb (bare infinitive)/Verb III

Contoh  :
Valery got her bedroom cleaned.

      3.      LET
Fungsinya membiarkan seseorang melakukan sesuatu.  Let tidak memiliki bentuk passive causative verb.

Rumus :
ü  Active Causative Verb

S + Let + Agent + Action Verb (bare infinitive)

Contoh  :
My father lets me choose my own room.

     4.      MAKE
Fungsinya memaksa atau sangat menyakinkan seseorang untuk melakukan sesuatu.  Untuk Make juga tidak memiliki bentuk passive causative verb.

Rumus  :
Ø  Active Causative Verb

S + (Make/Made) + Agent + Action Verb (bare infinitive)

Contoh  :
The manager makes his staff work hard.

Contoh-Contoh Kalimat Causative Verb
      a.       Clara had her friend take her result test.
      b.      The student had the teacher speak slowly.
      c.       Daniel got his parents to buy her a tennis racket.
      d.      Hermione got her cat to chase a mouse.
      e.       The man made his daughter eat up the tomatoes.
      f.       Professor Rogers didn’t make us type up our lap reports.
      g.      I made the machine work.
      h.      Professor Baker let us write a paper instead of taking a final exam.
      i.        Would you let us borrow your notes ?.
      j.        Please have your secretary fax me the information.


Sumber  :
6 Mei 2015

Kuliah Umum : Sharia Economic Forum

Kali ini saya akan menulis mengenai kuliah umum yang saya jalani beberapa waktu lalu, pada tanggal 4 Mei 2015.  Kuliah umum saya kali ini bertemakan “Being Global Leader in Islamic Finance”.  Dari tema tersebut dapat kita ketahui bahwa kali ini saya akan meringkas hasil kuliah umum saya tentang perekonomian islam atau yang biasa disebut sebagai ekonomi syariah dan bagaimana cara kita menjadi seorang pemimpin dunia dalam ekonomi islam.  Pada kesempatan kali ini, yang menjadi pembicara atau sebagai dosen tamu adalah Ronal Rulindo, Ph.D.
Dengan membangun ekonomi syariah kita harus berkaca dan banyak belajar dengan dunia luar.  Meskipun kita sendiri memiliki keunikan tersendiri dalam menjalani kegiatan perekonomian negara kita.  Banyak hal yang harus dipertanyakan mengapa harus keuangan secara islami atau keuangan syariah?.  Apakah ada perbedaan antara keuangan biasa atau konvensional dengan keuangan syariah.  Yang membedakan antara konvensional dengan syariah adalah produk dan cara atau proses dalam menjalankan keuangan tersebut.
Sejarah Islamic finance dimulai pada tahu 1960-an di Mesir.  Pada akhir tahun 1960 islamic finance mulai berkembang di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Malaysia.  Di Indonesia sendiri, Islamic finance mulai berkembang pada tahun 1990-an.

Islamic Finance dapat dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut  :
      1)      Menciptakan Free Riba Economy
Dalam mencipatakan lingkungan ekonomi secara syariah atau Islamic hal yang perlu dilakukan adalah mencipatakan kawasan ekonomi yang bebas dari riba.  Dengan adanya riba dapat memberikan dampak seperti :
a.       Riba tidak membawa keadilan
Riba selalu berjalan tidak adil.  Dengan adanya riba itu hanya menguntungkan sebagian orang yang memang kelebihan dalam salah satu sisi misal kelebihan dana.  Orang-orang seperti ini akan menanamkan dananya di bank, untuk di putar kembali oleh bank sebagai dana kredit bagi pihak yang membutuhkannya.  Namun dengan syarat seperti adanya bunga yang dikenakan untuk mendapatkan dana tersebut.  Untuk dapat membawa keadilan dalam ekonomi kita harus menerapkan tiga hal berikut yaitu kewajiban, usaha, dan risiko.  Jika semuanya sudah terlaksana maka kita baru boleh mengatakan bahwa kita berhak atas profit atau keuntungan dari bisnis yang telah kita jalankan.
b.      Riba merusak perekonomian
c.       Riba menyebabkan kemalasan
Dengan adanya riba, menyebabkan orang untuk terus berinvestasi.  Karena mereka merasa dengan hanya menyimpan dananya di bank, mereka telah mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari besarnya dana yang telah di simpan berupa bunga yang mereka dapatkan setiap bulannya.

      2)      Social Economic Justice yang terlupakan
Kita juga harus memperhatikan keadilan dalam ekonomi sosial.  Jika secara menyeluruh perekonomian mendukung adanya sistem ekonomi Islamic atau ekonomi syariah.  Di Indonesia sendiri masih sedikit yang menjalan sistem ekonomi ini, hanya berkisar 5% dari keseluruhan perekonomian di Indonesia.  Social Economic Justice di Indonesia belum bisa di capai karena produk-produknya masih menggunkan produk konvensional.  Solusinya yaitu adanya instansi lain yang mengembangkan tata cara perekonomian syariah dalam kegiatan sehari-harinya.

      3)      Proverity Alleviation (Mengentaskan Kemiskinan)
Islamic Financial System menggunakan prinsip syariah.  Salah satunya zakat, infaq, dan sodakoh yang berdampak mengentaskan kemiskinan yang ada.

      4)      Financial Inclusion
Financial inclusion adalah orang-orang atau pihak yang tidak mendapatkan kesempatan untuk mengakses lembaga keuang formal.  Tingkat akses lembaga keuangan formal di Indonesia adalah sekitar 20%-27%.  Ada beberapa jenis financial inclusion, yaitu sebagai berikut :
a.       Volluntary inclusion terjadi karena memang kondisinya tidak memungkinkan untuk mengakses lembaga keuangan formal.  Sebagai contoh : masyarakat yang hidup di pedalaman, mereka akan kesulitan untuk mengakses lembaga keuangan yang memang jauh jaraknya dengan tempat tinggal mereka.  Oleh karena itu, mereka mau tidak mau sulit untuk mengakses segala hal mengenai kemajuan pembangunan nasional khususnya lembaga keuangan formal ini.
b.      Voluntary exclusion terjadi karena secara sadar individu atau pihak-pihak tersebut tidak mau ikut campur atau tidak mau mengetahui mengenai lembaga keuangan formal.  Contohnya, ada beberapa masyarakat di Afrika mereka secara terang-terangan tidak mau mengenal lembaga keuangan yang ada di daerah tersebut.
c.       Investor inclusion

      5)      Boosting Economic Development (Mendorong Pembangunan Ekonomi)
Salah satu contoh mendorong pembangunan ekonomi adalah ada tiga hal dalam bank syariah untuk mendampingi pengusaha kecil menengah dalam proses membangun usahanya, yaitu :
a.       Technical Capacity
b.      Kemampuan Manajerial
c.       Spiritual

How to Become a Leader in Islamic Finance
      1)      Luruskan niat hanya pada Tuhan Yang Maha Esa.
      2)      Perluas Wawasan.
      3)      Perdalam Pengetahuan.
      4)      Bangunlah visi (jangka panjang), jangan pernah kecewa jika kita tidak berhasil.
      5)      Istiqomah.
      6)      Carilah lingkungan yang memiliki pemikiran yang sama dengan apa yang kita inginkan.
4 Mei 2015

Hujan

hujan satu kata yang dapat mengungkapkan arti hujan dalam diriku,, PUITIS,,

ya kata itu dipilih memang memiliki arti dalam hidup ini,,
banyak orang mungkin menganggap puitis itu hal yang norak, lebay, atau apalah semacam itu.  tapi tidak untukku, bagiku puitis banyak mengajarkan kita arti hidup,, disaat hujan turun disanalah aku menemukan inspirasi dari semua pertanyaan yang ingin aku tanyakan, entah pada siapa aku ingin tanyakan akan hal itu, aku pun tak mengetahuinya.  tapi puitis dan hujan membuka semua pikiran ku terutama tentang alam,, alam begitu indah saat hujan, bahkan sempat aku berpikir betapa beruntungnya mereka yang dibasahi air hujan disaat hujan menyambut mereka dengan derasnya air yang mereka miliki.

saat ku memandang hujan dirumah, aku ingin berada seperti mereka, dibawah guyuran air hujan dan mencoba meresapi ke dalam pikiran dan hati setiap tetesan air hujan yang turun membasahi tubuh ini. namun aku sudah cukup bersyukur hanya dengan melihat hujan yang turun melalui jendela rumahku.  apa kalian pernah berpikir kemana burung-burung pergi disaat hujan, toh jika mereka terlihat sedang terbang, kemanakan tujuan mereka?? pernahkan kalian memperhatikan setiap gemericik air hujan yang turun, begitu indah bukan? ditambah saat ada angin yang mencoba menggoyangkan arah turunnya air hujan, itu semua menjadi sebuah seni alami yang Tuhan ciptakan untuk kita nikmati, untuk kita pelajari setiap detiknya.  

percayakah kalian saat umurku belasan aku selalu memandangi hujan di depan rumah ku entah itu saat hujan badai, petir atau hanya gerimis yang mencoba membasahi jalan.  aku tertarik untuk melihat keindahan yang sedang Tuhan ciptakan untukku, aku tergelitik untuk melihat bagaimana setiap proses cahaya kilat yang terjadi, yang setelahnya ada dentuman suara keras yang disebut guntur.  dulu aku tak pernah sedikitpun untuk kehilangan peristiwa seperti itu, banyak orang yang menganggapku aneh. tapi aku tak pernah peduli, mereka tidak tahu betapa indahnya saat hujan turun.  hujan juga banyak dijadikan simbol sebagai bagian romantis dalam kisah cinta.  itu juga benar, menurutku. aku memang tidak pernah mengalami sisi romantis dalam turunnya hujan. tapi aku percaya bahwa hujan pasti membawa kebahagian untuk seseorang, entah itu aku atau mereka disana yang memang percaya akan hal itu.

hujan memang puitis, sejak kegilaanku akan hujan muncul aku pun sering menulis hal seperti ini.  aku tidak tahu arti puitis bagi kalian.  tapi bagiku tulisan seperti ini adalah puitis, hal seperti ini memberiku kebahagiaan tersendiri.  banyak tulisanku yang hanya dapat terukir di belakang buku tulis pelajaranku saat itu. hingga kini aku pun sudah tidak dapat menemukannya, tapi biarlah itu semua menjadi kenangan.  kenangan yang kini muncul kembali setelah bertahun-tahun lamanya aku menyimpannya.

seumur hidup ku tidak selamanya aku menyukai hujan, beberapa tahun belakangan ini aku pun sering bingung mengapa aku mulai membenci hujan. aku merasa jahat pada diriku pada kenanganku saat itu. aku membenci hujan, itu adalah hal yang harus aku terima.  dan aku juga merasa aneh saat aku membenci hujan aku pun tidak bisa menulis hal semacam ini lagi. aku merasa jiwa sastra dalam diriku menghilang dan secara perlahan akupun mulai melupakan akan hujan dan puitis.  beberapa saat lalu hujan turun dan aku mulai mencoba untuk melihatnya, hingga hujan perlahan menghilang menjauh dari diriku dan lingkunganku.  sejak saat itu aku mulai berpikir akan hal tentang menulis seperti ini lagi.  tapi aku tidak tahu apakah ini berlaku sementara saat hujan turun atau akan melupakan hal seperti ini kembali.  aku mencoba untuk dapat terus mengingatnya, akan HUJAN dan AKU.