Copyright © CORETAN PENA
Design by Dzignine
27 Oktober 2013

Otobiografi

ITS MY LIFE
Judul diatas sudah jelas dong artinya apa,,? Yaap, INI HIDUPKU.  Kali ini penulis akan menjelaskan tentang kehidupan sang penulis di mulai dari lahir sampai sekarang.  Sebenernya tulisan kali ini disponsori oleh sebuah tugas dari dosen softskill, hhehhehhe,, bukannya penulis males atau bagaimana, tanpa disuruhpun sebenernya penulis ingin sekali menulis tentang biografi penulis,, yaaa berhubung waktu yang tidak memungkinkan, jadi belum sempet deeeh keburu jadi tugas duluan deeeh..

Lanjut aja deeh nulis tentang biografinya.  Penulis lahir sekitar  19 tahun 6 bulan 18 hari yang lalu, kira-kira tepatnya kapan yaaa,,? Jika dihitung dari sekarang yaitu 27 Oktober 2013 hari itu adalah 9 April 1994.  Lumayan tua juga yaa ,ups kata tabu, mungkin lebih baik diganti dengan kata lumayan dewasa juga yaa penulis.  Yaa penulis lahir sebagai anak perempuan pertama dari sepasang suami-istri yang menikah pada tahun 1993.  Penulis diberi nama NUR KHASANAH oleh sang ibu yang memiliki arti “Cahaya Kebaikan”.  Mungkin Ibu saya berkeinginan anaknya menjadi seorang perempuan yang memiliki kebaikan hati, dan sepertinya sekarang terkabul,, hhehhehhe (kalo dilihat dari sisi sang penulis loooh),,,

when i was baby


Selama lima tahun berjalan saya hidup sebagai anak tunggal, sampai akhirnya datanglah seorang adik kecil yang mungkin saat itu sangat tidak saya harapkan (jahatnya), tapi sekarang saya tahu kalau keberadaan adik saya sangat membantu saya.  Saya harus berterima kasih pada Allah yang telah mengirimkan ia menjadi teman dalam hidup saya selama ini. 

Saat usia saya lima tahun, saya sudah masuk Sekolah Dasar (SD). Saya bersekolah di SDN Jati 08 Pagi. Sekolah yang cukup jauh untuk anak seumur saya.  Saat itu saya tidak melalui Taman Kanak-kanak (TK) karena kesibukan kedua orangtua saya waktu itu dan mahalnya biaya TK pada saat itu.  Jadi hasilnya belum waktunya masuk SD eeh sudah masuk duluan, walaupun belum pernah mengenal baca tulis sebelumnya di Taman Kanak-kanak, saya mampu mendapat peringkat 4 dikelas waktu itu.  Cukup lumayan, untuk anak yang belum pernah mengenal baca tulis.  Selama masa TK yang sebenernya tidak pernah saya rasakan, saya menghabiskannya dengan belajar dimadrasah dengan belajar huruf-huruf hijaiyah dan belajar membaca Al-Quran. 

Karena seringnya mendapat peringkat dikelas, mungkin guru-guru dan teman-teman sangat mengenal saya.  Saya pun sering menjadi salah satu yang menjadi wakil kelas ataupun wakil sekolah dalam organisasi atau perlombaan lainnya.  Setiap upacara saya selalu menjadi salah satu petugas. 

Enam tahun berlalu, pengalaman berorganisasi selama masa Sekolah Dasar hanya sek edar itu saja yang saya rasakan.  Kini saatnya membicarakan massa Sekolah Menengah Pertama (SMP).  Mungkin karena merasa cukup lelah dengan organisasi yang dirasakan selama SD saya memutuskan untuk tidak akan menjadi pengurus apapun dalam kelas ataupun sekolah.  Bahkan pada saya berada di tingkat 8 (delapan) ada rapat pemilihan pengurus OSIS dan saya menjadi salah satu undangan yang akan menjadi calon pengurus OSIS, namun saat itu saya memilih untuk tidak menghadiri rapat tersebut, karena saya cukup merasa lelah dengan pelajaran-pelajaran yang saya terima saat itu.

Namun hal berbeda pun terjadi saat saya berada ditingkat 9 (Sembilan), saya memang tidak menjadi pengurus kelas saat itu, namun karena kedekatan saya dengan guru wali kelas, saya selalu menjadi orang kepercayaan beliau untuk melaksanakan amanah beliau mengatur kelas.  Karena hal ini lah saya sering dijuluki sebagai anak emas guru tersebut (agak risih sebenarnya).   Dengan sedikit pengalaman yang pernah saya rasakan saat SD, rasa keinginan saya untuk berorganisasi kembali tumbuh dari mati yang cukup lama.  Saat seperti memang sangat menyenangkan, kita dapat memiliki banyak teman, banyak orang yang temui dalam satu hari, banyak kejadian-kejadian yang beda dari hari-hari sebelumnya dan masih banyak lagi yang mungkin belum dapat saya rasakan sampai saat ini.

Saat seperti itu memang menyenangkan, namun saya harus meneruskan pendidikan saya kejenjang yang lebih tinggi dan pengalaman saya harus berakhir saat itu lalu kembali membangun kembali semangat berorganisasi saya ditempat yang baru.

Mungkin tidak seperti yang saya bayangkan, pengalaman organisasi saya cukup lumayan saat SMP tapi tidak saat SMK.  Yaa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), saya memilih untuk bersekolah di SMKN 46 Jakarta.  Mungkin untuk murid yang mengambil jurusan Administrasi Perkantoran seperti saya, organisasi adalah makanan saya setiap hari.  Tidak ada mata pelajaran yang tidak membahas tentang organisasi, bahkan ada matapelajaran khusus yang mempelajari suatu organisasi.  Karena hal itu, saya merasa kecil hati dengan pengalaman yang saya punya, itu tidak cukup bahkan belum memenuhi sebagai organisasi.  Saya merasa, kurang pantas jika saya memberanikan diri sebagai salah satu pengurus dalam kelas maupun OSIS.

Namun semua itu berbeda dari yang harapkan, saat berada di tingkat 11 (sebelas) saya terpilih sebagai bendahara II, jabatan yang cukup menegangkan bagi saya, karena tugasnya yang harus membawa dan menyimpan uang kelas.  Tugas saya saat itu hanya membantu bendahara I dalam mengumpulkan uang kas dan pada saat atletik tugas saya adalah mengumpulkan uang atletik anak kelas.  Memang kelihatannya sangat mudah, namun jika dilihat kembali saya harus menunggu semua anak kelas hadir dalam GOR baru saya mulai masuk untuk mengikuti tes atletik.  Bahkan saya pernah menunggu hingga teman saya yang lain sudah ingin pulang, saya baru masuk dan mulai mengikuti tes atletik .  Hufft cukup melelahkan memang. 

Selain pengalaman organisasi saya di sekolah, saya juga mengikuti organisasi yang ada di rumah saya.  Salah satu contohnya adalah Karang Taruna.  Kalau didaerah saya, Karang Taruna disebut sebaga REDESI yang memiliki singkatan dari Remaja Delapan Sembilan.  Maksudnya adalah remaja-remaja dari rt.08 dan rt.09.  Dari sana saya juga belajar berorganisasi.  Saya masuk REDESI saat saya berada di tingkat  8 (delapan)dan menjadi anggota dalam REDESI.

Dalam Karang Taruna tersebut banyak kegiatan yang dilakukan salah satunya dalam mempersiapkan hari kemerdekaan.  Jika hari kemerdekaan sudah di depan mata, para remaja sibuk mempersiapkan semua hal untuk merayakannya. Mulai dari memasang bendera, memasang tenda untuk acara perlombaan sampai rapat untuk acara perlombaan itu sendiri.  Cukup menguras tenaga memang, tapi kembali lagi, saya mendapatkan kesenangan yang cukup saya rasakan dalam organisasi tersebut.  Banyak hal yang sebelumnya belum pernah saya lakukan, tapi dalam organisasi saya merasakan itu semua.  Banyak pelajaran juga dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan organisasi tersebut, mulai dari pentingnya komunikasi antar anggota, pentingnya koordinasi dan perlunya pemimpin yang cukup ahli dalam bidang tersebut.


Itulah sedikit pengalaman saya mengenai organisasi, ada senang da nada juga sedihnya, tapi itulah hidup selalu berpasangan.  Inti dari semua itu adalah kita mau mencoba terjun dalam organisasi dan kau akan temukan hal-hal menarik didalamnya. Jangan takut dulu sebelum mencoba, karena kau akan kehilangan hal-hal menarik tersebut.  SO JOIN WITH ORGANIZATION,,,,,

0 comments:

Posting Komentar