ITS
MY LIFE
Judul diatas
sudah jelas dong artinya apa,,? Yaap, INI HIDUPKU. Kali ini penulis akan menjelaskan tentang
kehidupan sang penulis di mulai dari lahir sampai sekarang. Sebenernya tulisan kali ini disponsori oleh
sebuah tugas dari dosen softskill, hhehhehhe,, bukannya penulis males atau bagaimana, tanpa
disuruhpun sebenernya penulis ingin sekali menulis tentang biografi penulis,,
yaaa berhubung waktu yang tidak memungkinkan, jadi belum sempet deeeh keburu
jadi tugas duluan deeeh..
Lanjut aja deeh
nulis tentang biografinya. Penulis lahir
sekitar 19 tahun 6 bulan 18 hari yang
lalu, kira-kira tepatnya kapan yaaa,,? Jika dihitung dari sekarang yaitu 27 Oktober
2013 hari itu adalah 9 April 1994.
Lumayan tua juga yaa ,ups kata tabu, mungkin lebih baik diganti dengan
kata lumayan dewasa juga yaa penulis.
Yaa penulis lahir sebagai anak perempuan pertama dari sepasang
suami-istri yang menikah pada tahun 1993.
Penulis diberi nama NUR KHASANAH oleh sang ibu yang memiliki arti “Cahaya
Kebaikan”. Mungkin Ibu saya berkeinginan
anaknya menjadi seorang perempuan yang memiliki kebaikan hati, dan sepertinya
sekarang terkabul,, hhehhehhe (kalo dilihat dari sisi sang penulis loooh),,,
when i was baby |
Selama lima tahun
berjalan saya hidup sebagai anak tunggal, sampai akhirnya datanglah seorang
adik kecil yang mungkin saat itu sangat tidak saya harapkan (jahatnya), tapi
sekarang saya tahu kalau keberadaan adik saya sangat membantu saya. Saya harus berterima kasih pada Allah yang
telah mengirimkan ia menjadi teman dalam hidup saya selama ini.
Saat usia saya
lima tahun, saya sudah masuk Sekolah Dasar (SD). Saya bersekolah di SDN Jati 08
Pagi. Sekolah yang cukup jauh untuk anak seumur saya. Saat itu saya tidak melalui Taman Kanak-kanak
(TK) karena kesibukan kedua orangtua saya waktu itu dan mahalnya biaya TK pada
saat itu. Jadi hasilnya belum waktunya
masuk SD eeh sudah masuk duluan, walaupun belum pernah mengenal baca tulis
sebelumnya di Taman Kanak-kanak, saya mampu mendapat peringkat 4 dikelas waktu
itu. Cukup lumayan, untuk anak yang
belum pernah mengenal baca tulis. Selama
masa TK yang sebenernya tidak pernah saya rasakan, saya menghabiskannya dengan
belajar dimadrasah dengan belajar huruf-huruf hijaiyah dan belajar membaca
Al-Quran.
Karena seringnya
mendapat peringkat dikelas, mungkin guru-guru dan teman-teman sangat mengenal
saya. Saya pun sering menjadi salah satu
yang menjadi wakil kelas ataupun wakil sekolah dalam organisasi atau perlombaan
lainnya. Setiap upacara saya selalu menjadi
salah satu petugas.
Enam tahun
berlalu, pengalaman berorganisasi selama masa Sekolah Dasar hanya sek edar itu
saja yang saya rasakan. Kini saatnya
membicarakan massa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Mungkin karena merasa cukup lelah dengan
organisasi yang dirasakan selama SD saya memutuskan untuk tidak akan menjadi
pengurus apapun dalam kelas ataupun sekolah. Bahkan pada saya berada di tingkat 8 (delapan) ada rapat pemilihan
pengurus OSIS dan saya menjadi salah satu undangan yang akan menjadi calon
pengurus OSIS, namun saat itu saya memilih untuk tidak menghadiri rapat
tersebut, karena saya cukup merasa lelah dengan pelajaran-pelajaran yang saya
terima saat itu.
Namun hal berbeda
pun terjadi saat saya berada ditingkat 9 (Sembilan), saya memang tidak menjadi
pengurus kelas saat itu, namun karena kedekatan saya dengan guru wali kelas,
saya selalu menjadi orang kepercayaan beliau untuk melaksanakan amanah beliau
mengatur kelas. Karena hal ini lah saya
sering dijuluki sebagai anak emas guru tersebut (agak risih sebenarnya). Dengan sedikit pengalaman yang pernah saya
rasakan saat SD, rasa keinginan saya untuk berorganisasi kembali tumbuh dari
mati yang cukup lama. Saat seperti
memang sangat menyenangkan, kita dapat memiliki banyak teman, banyak orang yang
temui dalam satu hari, banyak kejadian-kejadian yang beda dari hari-hari sebelumnya
dan masih banyak lagi yang mungkin belum dapat saya rasakan sampai saat ini.
Saat seperti itu
memang menyenangkan, namun saya harus meneruskan pendidikan saya kejenjang yang
lebih tinggi dan pengalaman saya harus berakhir saat itu lalu kembali membangun
kembali semangat berorganisasi saya ditempat yang baru.
Mungkin tidak
seperti yang saya bayangkan, pengalaman organisasi saya cukup lumayan saat SMP
tapi tidak saat SMK. Yaa SMK (Sekolah
Menengah Kejuruan), saya memilih untuk bersekolah di SMKN 46 Jakarta. Mungkin untuk murid yang mengambil jurusan
Administrasi Perkantoran seperti saya, organisasi adalah makanan saya setiap
hari. Tidak ada mata pelajaran yang
tidak membahas tentang organisasi, bahkan ada matapelajaran khusus yang
mempelajari suatu organisasi. Karena hal
itu, saya merasa kecil hati dengan pengalaman yang saya punya, itu tidak cukup
bahkan belum memenuhi sebagai organisasi.
Saya merasa, kurang pantas jika saya memberanikan diri sebagai salah
satu pengurus dalam kelas maupun OSIS.
Namun semua itu
berbeda dari yang harapkan, saat berada di tingkat 11 (sebelas) saya terpilih
sebagai bendahara II, jabatan yang cukup menegangkan bagi saya, karena tugasnya
yang harus membawa dan menyimpan uang kelas.
Tugas saya saat itu hanya membantu bendahara I dalam mengumpulkan uang
kas dan pada saat atletik tugas saya adalah mengumpulkan uang atletik anak
kelas. Memang kelihatannya sangat mudah,
namun jika dilihat kembali saya harus menunggu semua anak kelas hadir dalam GOR
baru saya mulai masuk untuk mengikuti tes atletik. Bahkan saya pernah menunggu hingga teman saya
yang lain sudah ingin pulang, saya baru masuk dan mulai mengikuti tes atletik
. Hufft cukup melelahkan memang.
Selain pengalaman
organisasi saya di sekolah, saya juga mengikuti organisasi yang ada di rumah
saya. Salah satu contohnya adalah Karang
Taruna. Kalau didaerah saya, Karang
Taruna disebut sebaga REDESI yang memiliki singkatan dari Remaja Delapan
Sembilan. Maksudnya adalah remaja-remaja
dari rt.08 dan rt.09. Dari sana saya
juga belajar berorganisasi. Saya masuk
REDESI saat saya berada di tingkat 8 (delapan)dan
menjadi anggota dalam REDESI.
Dalam Karang
Taruna tersebut banyak kegiatan yang dilakukan salah satunya dalam
mempersiapkan hari kemerdekaan. Jika
hari kemerdekaan sudah di depan mata, para remaja sibuk mempersiapkan semua hal
untuk merayakannya. Mulai dari memasang bendera, memasang tenda untuk acara
perlombaan sampai rapat untuk acara perlombaan itu sendiri. Cukup menguras tenaga memang, tapi kembali
lagi, saya mendapatkan kesenangan yang cukup saya rasakan dalam organisasi
tersebut. Banyak hal yang sebelumnya
belum pernah saya lakukan, tapi dalam organisasi saya merasakan itu semua. Banyak pelajaran juga dalam kegiatan-kegiatan
yang dilakukan organisasi tersebut, mulai dari pentingnya komunikasi antar
anggota, pentingnya koordinasi dan perlunya pemimpin yang cukup ahli dalam
bidang tersebut.
Itulah sedikit
pengalaman saya mengenai organisasi, ada senang da nada juga sedihnya, tapi
itulah hidup selalu berpasangan. Inti
dari semua itu adalah kita mau mencoba terjun dalam organisasi dan kau akan
temukan hal-hal menarik didalamnya. Jangan takut dulu sebelum mencoba, karena
kau akan kehilangan hal-hal menarik tersebut.
SO JOIN WITH ORGANIZATION,,,,,
0 comments:
Posting Komentar