MANUSIA DAN CINTA KASIH
CINTA
Jika kita mendengar atau mengucapkan kata-kata tentang cinta, maka akan teringat pada satu definisi dasar yang berhubungan dengan perasaan yang mungkin dapat mengingatkan kita akan seseorang yang memiliki arti khusus dalam diri atau hidup kita. Perasaan itu (CINTA) pasti datang pada setiap manusia dibumi dengan disadari atau tidak. Nurani manusia pasti mengakui tentang adanya perasaan itu, hanya saja mulutlah yang sering berkata bohong dan tak mau mengakuinya.
Cinta memang sangat terpaut dengan kehidupan manusia, tak pernah terlintas sedikit pun dalam benak manusia bahwa cinta itu bukanlah hal yang penting. Karena manusia adalah makhluk yang haus akan cinta.
Cinta pada dasarnya suatu perasaan yang sangat sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, tulisan, perkataan maupun nada. Namun ada beberapa kata yang mungkin dapat mewakili salah satu dari perasaan cinta. Sebagai contoh :
Dari sebuah cinta dapat melahirkan suatu bentuk seni yang berupa goresan goresan pena yang disebut sebagai sajak, pantun, puisi, maupun novel.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan suatu bentuk seni yang memadukan antara irama dan nada dalam satu dinamisasi yang nantinya disebut sebagai sebuah lagu ataupun karya seni musik.
Dari sebuah cinta dapat melahirkan tanggung jawab, baik pada pasangan maupun pada orang yang kita cintai
Dan dari sebuah cintalah, terlahir manusia-manusia baru yang menghuni alam semesta ini.
Jika kita mencintai seseorang, maka kita akan selalu mendo`akannya walaupun dia tidak berada disisi kita
Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, kaya menjadi miskin, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, derita menjadi rahmat, hujan menjadi telaga.
Semua orang mampu mencinta, tapi tak seorang pun yang mampu menilai tentang cinta.
Jika kita bicara tentang CINTA maka itupun tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur seni dan kebudayaan, karena cinta sama dengan budaya yang mempunyai rasa, karya dan sastra.
Cinta itu memiliki unsur-unsur yang mempengaruhinya, dengan kata lain suatu pembuktian dari pengorbanan, karena cinta syarat akan pengorbanan. Muhammad Iqbal, seorang philosof Pakistan mengatakan tentang cinta, CINTA dimata Iqbal memiliki dimensi spiritual yang dinamakan Isyq-o Muhasbat yang memberikan daya kreatifitas yang hidup dan sebagai berdirinya suatu pribadi dan kepribadian. Dimana CINTA menduduki urutan pertama dalam tariqh (suatu jalan, cara ataupun ikhtiar) hingga menuju penyempurnaan diri dan pensucian hati. CINTA menurutnya juga merupakan stasiun terakhir yang terletak pada Tuhan yang bersifat fundamental.
Definisi yang tepat untuk mengartikan sesungguhnya apa itu cinta sangatlah sulit untuk dijelaskan secara terperinci dan sempurna, karena jika api cinta sudah berkobar maka akan sulit untuk memadamkannya. Cinta merupakan kekuatan spiritual yang dapat membangkitkan fungsi-fungsi kecerdasaan emosional dan secara spiritual dapat mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh yang sedang merasakan CINTA. Jika kita berbicara tentang cinta maka ceritanya akan sangat panjang dan tak akan pernah ada habisnya.
CINTA KASIH
Cinta itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari kasih dan sayang karena keduanya “antara kasih dan sayang” merupakan aplikasi lanjutan atau esensi dari sebuah kata cinta dari beberapa kata dalam bentuk kasih, sayang, pemujaan dan lainnya yang kesemuanya akan dibalut dalam satu kata tingkat tinggi yaitu tanggung jawab.
Cinta kasih bersumber dari ungkapan perasaan yang didukung oleh unsur karsa, yaitu berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang menghasilkan sebuah tanggung jawab. Secara sederhana, cinta kasih adalah sebuah perasaan kasih sayang, kemesraan, belaskasihan dan pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang disertai dengan tanggung jawab. Tanggung jawab artinya akibat yang baik, positif, berguna, salling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.
Orang yang mempunyai pesona cinta kasih, hidupnya penuh gairah, semangat, banyak inisiatif dan penuh kreatif. Bagi para seniman, perilaku cinta kasih dituangkan dalam bentuk karya seni sehingga dapat pula dinikmati oleh masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat memetik nilai-nilai yang terkandung dalam karya seni tersebut. Menurut Erich Fromm, ada 4 syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:
· Pengenalan
· Tanggung jawab
· Perhatian
· Saling menghormati
Cinta memang sesuatu yang indah dan mulia, hanya saja ukuran dan nilai cinta yang berbeda-beda. Indah, mulia tapi juga sering berakhir secara tragisseperti yang diceritakan dalam cerita-cerita legendaris. Selalu indah penuh pengorbanan dan mengharukan. Ini hanya sebuah kisah khayalan yang didramatisir. Masih adakah cinta seperti itu dalam dunia nyata, khususnya jaman sekarang? Sangat sulit untuk mengetahuinya.
Cinta itu Mulia, cinta itu sangat indah, cinta itu adalah kebahagian. Namun jika cinta itu tidak sama dengan apa yang kita bayangkan, apa yang diperkirakan, apa yang didambakan dan apa yang diharapkan bahkan jauh dari bayang-bayang keindahan, maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
0 comments:
Posting Komentar